Latest Games :

search

Minggu, 29 April 2012

Apakah Sahabat Anda Sudah Layak Disebut Sahabat?

Apakah Sahabat Anda Sudah Layak Disebut Sahabat?

Kita biasanya menilai sahabat itu beda dengan hanya sekedar teman. Sahabat biasanya sudah lama kita kenal. Sahabat itu berawal dari pertemanan. Awalnya saling kenal, saling memperhatikan, saling berbagi baru lanjut sebagai teman dekat. Namun itu belum bisa dikatakan sebagai seorang sahabat.
Seorang sahabat itu hampir 11/12 dengan saudara kandung kita. Bedanya hanya lain ibu dan ayah. tidak ada pertalian darah. Yang ada hanya pertalian hati.
Untuk menjadikan seseorang itu bisa disebut sahabat kita tentu kita tidak bisa semudah itu. Banyak persyaratan yang kita tentukan. Kayak seleksi penerimaan karyawan aja nii… he he he…
Kita harus benar-benar teliti sebelum menjadikan seseorang itu benar-benar kita anggap sebagai sahabat. Kita harus benar-benar menyamakan visi dan misi. Udah kayak mau nikah aja ya? He he he…
Ya seperti itulah kira-kira… tak mudah memang untuk mendapatkan seorang sahabat. Apalagi di dunia yang sama-sama kita kenal saat ini.
Antara teman dan lawan beda tipis. Seorang teman bisa saja sewaktu-waktu berubah menjadi lawan. Dan seorang lawan kadang bisa saja berubah wujud menjadi seorang teman.
Sahabat tidak menilai anda dengan harta kekayaan, tidak dengan ketampanan/kecantikan wajah, kepintaran, bentuk tubuh anda yang menawan, namun yang dicari adalah kebesaran dan kelapangan hatinya.
Hati yang lapang itu seperti apa? Apa lapangnya selapang gawang lapangan sepakbola?
Hati yang besar itu seperti apa? Sebesar buah kelapa?
Hmm… hanya anda yang bisa merasakannya sendiri…
Apakah saat ini anda mempunyai seorang sahabat? Kalau iya, apakah anda sudak yakin kalau ia adalah sahabat terbaik anda?
Yakin gak nii…
serius…
apa buktinya…?!
Patut bagi anda untuk mencari tahu apakah ia benar-benar layak dijadikan sahabat. Mau tahu caranya? Mudah saja… silahkan transfer uang ke rekening saya… he he he… gak kok…
Begini caranya… sesuai dengan yang pernah saya lakukan…
Mula-mula, anda pinjam sesuatu barang yang anda anggap barang tersebut merupakan barang yang penting baginya. Kalau yang saya pinjam waktu itu flashdisk-nya yang berisi beberapa file tugas miliknya.
Kemudian, diamkan barang tersebut dengan anda. Jangan diberikan sampai ia sendiri yang memintanya. Undur-undur saja waktunya. Katakan padanya nanti saja. Sebentar lagi masih ada yang perlu. Coba untuk diundur-undur waktunya. Sampai iya lupa untuk memintanya kembali.
Lalu, ketika ia sudah kembali ingat dan meminta barang tersebut kepada anda, dengan mimik seperti orang yang melakukan kesalahan anda sampaikan maksud perihal barang tersebut. Katakan dengan rasa bersalah bahwa barang tersebut tidak sengaja dihilangkan. Sampaikan alasan terbaik anda. Kemudian tunggu tanggapan seperti apa yang akan keluar dari mulutnya.
Jika ia marah pada anda sambil mengumpat atau semacamnya maka anda diamkan saja. Biarkan ia sepuasnya mengata-ngatai anda. Dengarkan saja dengan seksama. Jangan sampai anda membalasnya atau bahkan ketawa karena itu akan membuatnya curiga. Biarkan ia meluapkan emosinya sampai puas.
Jika hal seperti itu yang terjadi maka yang harus anda lakukan ketika ia diam dan akan meninggalkan anda barulah anda beraksi. Dengan tanpa kata-kata sedikitpun anda sodorkan barang tersebut.
Dari sana anda bisa menyimpulkan bahwa ia ternyata belum layak disebut sahabat. Karena ia masih belum rela jika anda menggunakan atau bahkan menghilangkan barangnya. Dia bukanlah sahabat anda!
Ia baru layak disebut sahabat anda jika tanggapannya seperti ini; ia tersenyum. Kemudian mencoba menanyakan baik-baik tanpa emosi perihal kehilangannya. Bagaimana kronologi barang tersebut bisa sampai hilang. Ketika anda menjelaskannya kemudian ia bisa melapangkan dada. Ia merelakan kehilngan itu dan mungkin membalas apa yang telah anda lakukan itu dengan penuh sabar maka barulah ia sosok yang anda cari. Anda layak menyebutnya sahabat!

Tidak ada komentar:

Komentar Dengan Facebook

Ramalan Jodoh

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sahabat Mozza Hamza - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Blogger Template